SAP Kepulauan Raja Ampat
dan Laut Sekitarnya
 

60 000 hektar

Suaka Alam Perairan (SAP) Kepulauan Raja Ampat berada di sebelah selatan dari Pulau Waigeo, timur dari pulau Batangpele dan Manyaifun, sisi sebelah barat dari perairan Pulau Gam, dan berada di utara dari Kawasan Konservasi Perairan (KKP) Kepulauan Fam.

SAP Kepulauan Raja Ampat merupakan kawasan konservasi perairan (KKP) yang pengelolaan dan kewenangannya berada di Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional (BKKPN) Kupang Satuan Kerja (Satker) Raja Ampat, yang berkolaborasi dengan pemangku kepentingan lainnya di Raja Ampat; termasuk Badan Layanan Umum Daerah Unit Pelaksana Teknis Daerah (BLUD UPTD) Pengelolaan KKP Kepulauan Raja Ampat.

Terdapat lima kampung di dalam wilayah SAP Kepuauan Raja Ampat, yaitu Manyaifun, Bianci, Mutus, Meosmanggara, dan Waisilip yang merupakan ibu kota dari Distrik Waigeo Sebelah Barat. Sebenarnya Manyaifun terletak tepat di perbatasan dari SAP Kepulauan Raja Ampat, namun dianggap sebagai bagian dari kawasan mengingat aktivitas perikanan masyarakat yang dilakukan di dalam kawasan.

Masyarakat lokal yang berdiam di dalam SAP Kepulauan Raja Ampat merupakan keturunan dari Suku Biak Betew/Beser di Raja Ampat, lalu sebagian lagi merupakan keturunan pendatang dari Kawe, Tidore, Buton, dan Beser di Raja Ampat. Perbedaan marga-marga yang ada di dalam SAP Kepulauan Raja Ampat merupakan perwujudan kehidupan yang harmonis sekaligus dinamis sebagai suatu kesatuan masyarakat.

Secara keseluruhan, penghidupan masyarakat di kampung-kampung dalam SAP Kepulauan Raja Ampat masih mengandalkan sektor perikanan dengan metode-metode tradisional, yang didukung dengan kegiatan berkebun secara purna waktu, dan juga berburu dari hutan-hutan yang mengelilingi kampung mereka.

Wilayah SAP Kepulauan Raja Ampat merupakan salah satu daerah yang agak – bahkan untuk ukuran Raja Ampat – terpencil jika dibandingkan daerah lainnya yang sudah lebih populer karena aktivitas pariwisata. Karena itulah, kehidupan masyarakat di SAP Kepulauan Raja Ampat dapat dikatakan masih ‘lebih’ tradisional.

Seperti di banyak wilayah lainnya di Raja Ampat, ekosistem terumbu karang di SAP Kepulauan Raja Ampat masih berada dalam kondisi yang relatif baik. Selain itu, informasi dari masyarakat lokal menyatakan bahwa pari manta masih sering terlihat di wilayah perairannya.

Lokasinya yang relatif terpencil, ditambah dengan kondisi ekologis kelautannya yang relatif masih baik, menyebabkan wilayah perairan dari SAP Waigeo Sebelah Barat ini menjadi salah satu sasaran dari aktivitas perikanan yang ilegal dan/atau merusak, baik itu yang dilakukan oleh pelaku dari luar maupun dari dalam Raja Ampat sendiri. Hanya dengan upaya-upaya pengelolaan dan pengawasan secara kolaboratiflah intensitas perikanan ilegal dan/atau merusak dapat ditekan, hingga bahkan dihilangkan sama sekali.

Zonasi di SAP Keulauan Raja Ampat dan Laut Sekitarnya

Klik Peta untuk meluaskan, dan lihat Legenda di bawah ini


Copyright © BLUD UPTD Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan Kepulauan Raja Ampat