Namun keberhasilan dari upaya tersebut sebagian besar bergantung kepada perilaku yang bertanggungjawab dari wisatawan dan operator pariwisata yang beraktivitas di dalam KKP.
Sebagian besar wisatawan yang mengunjungi Raja Ampat mencari terumbu karang yang indah dan kehidupan laut yang berlimpah.
Karena itulah, penting bagi setiap orang untuk menyadari bahwa kehadiran mereka, sebagai individu maupun sebagai bagian dari industri yang lebih luas, untuk menyadari bahwa mereka berpengaruh dan bisa menimbulkan dampak terhadap terumbu karang.
Harapan kami adalah bahwa setiap individu yang mengunjungi Raja Ampat berusaha untuk meminimalisir dampak negatif yang mungkin ditimbulkan terhadap kawasan, mendukung industri pariwisata yang berkelanjutan, membantu dalam perlindungan dan pelestarian terumbu karang, serta membantu memberikan keamanan jangka panjang bagi masyarakat setempat; yaitu masyarakat yang kehidupan dan penghidupannya bergantung pada kondisi kesehatan terumbu karang.
Ketika mengunjungi Raja Ampat, Anda harus memerhatikan cara berinteraksi dengan lingkungan. Selain mematuhi semua Peraturan dan Regulasi mengenai KKP Kepulauan Raja Ampat yang berlaku dan Tata Perilaku (Code of Conduct), Anda juga harus mengikuti pedoman umum sebagai berikut:
Lihat Budaya dan Warisan Budaya dan Masyarakat Lokal untuk informasi yang lebih terperinci mengenai masyarakat dan budaya di Raja Ampat.
Ini adalah salah satu dampak lingkungan dari aktivitas wisata yang paling penting yang harus dikendalikan secara langsung oleh setiap individu. Saat ini tidak ada fasilitas pengelolaan limbah di pulau-pulau di Raja Ampat; pengelolaan limbah dan daur ulang masih terbatas di wilayah Waisai. Dalam ketiadaan fasilitas seperti ini, pengelolaan limbah seringkali dilakukan dengan membakar atau menimbun.
Solusi yang paling cepat dan sederhana adalah mengurangi limbah, khususnya plastik. Upaya-upaya sederhana di bawah ini dapat membantu membatasi kontribusi individual terhadap produksi limbah dan polusi:
Pulau-pulau di Raja Ampat bergantung pada air hujan dan air tanah yang tidak dapat diminum secara langsung. Dan seperti halnya di tempat lain di dunia, air adalah sumber daya berharga yang diperlukan untuk mendukung kehidupan maupun industri pariwisata yang sedang berkembang di Raja Ampat. Ikuti panduan di bawah ini untuk meminimalisir dampak negatif dari limbah cair dan polusi kimia.Pulau-pulau di Raja Ampat bergantung pada air hujan dan air tanah yang tidak dapat diminum secara langsung. Dan seperti halnya di tempat lain di dunia, air adalah sumber daya berharga yang diperlukan untuk mendukung kehidupan maupun industri pariwisata yang sedang berkembang di Raja Ampat. Ikuti panduan di bawah ini untuk meminimalisir dampak negatif dari limbah cair dan polusi kimia.
Saat menyelam atau snorkeling di Raja Ampat, Anda akan berada di lingkungan laut yang sangat sensitif. Dalam menghadapi perubahan iklim global dan ancaman lingkungan lokal seperti polusi, sangat penting untuk membatasi atau meminimalisir dampak negatif dari aktivitas wisata melalui cara-cara sederhana di bawah ini:
Jika semua wisatawan bertindak secara bertanggungjawab, dan juga menuntut agar operator wisata juga menerapkan prinsip-prinsip keberlanjutan dalam praktik bisnisnya di Raja Ampat, maka keberagaman sumber daya alam hayati laut di Raja Ampat akan mampu untuk terus-menerus menyediakan jasa biologis, sosial-budaya, dan ekonomi bagi masyarakat lokal; termasuk makanan, mata pencaharian, dan kebahagiaan bagi banyak orang di masa sekarang maupun masa yang akan datang.