Kawasan Konservasi Perairan di Raja Ampat

Pariwisata yang Bertanggung Jawab

Lindungi lingkungan yang Anda kunjungi

Badan Layanan Umum Daerah Unit Pelaksana Teknis Daerah (BLUD UPTD) Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan (KKP) Kepulauan Raja Ampat bekerja secara kolaboratif dengan masyarakat lokal, pemerintah, dan industri pariwisata untuk mengelola sumber daya alam hayati di dalam KKP secara efektif, dan dengan cara yang paling berkelanjutan sembari mendukung industri pariwisata berwawasan lingkungan.

Namun keberhasilan dari upaya tersebut sebagian besar bergantung kepada perilaku yang bertanggungjawab dari wisatawan dan operator pariwisata yang beraktivitas di dalam KKP.

 

Sebagian besar wisatawan yang mengunjungi Raja Ampat mencari terumbu karang yang indah dan kehidupan laut yang berlimpah. 

Karena itulah, penting bagi setiap orang untuk menyadari bahwa kehadiran mereka, sebagai individu maupun sebagai bagian dari industri yang lebih luas, untuk menyadari bahwa mereka berpengaruh dan bisa menimbulkan dampak terhadap terumbu karang.

 

Harapan kami adalah bahwa setiap individu yang mengunjungi Raja Ampat berusaha untuk meminimalisir dampak negatif yang mungkin ditimbulkan terhadap kawasan, mendukung industri pariwisata yang berkelanjutan, membantu dalam perlindungan dan pelestarian terumbu karang, serta membantu memberikan keamanan jangka panjang bagi masyarakat setempat; yaitu masyarakat yang kehidupan dan penghidupannya bergantung pada kondisi kesehatan terumbu karang.

 

Ketika mengunjungi Raja Ampat, Anda harus memerhatikan cara berinteraksi dengan lingkungan. Selain mematuhi semua Peraturan dan Regulasi mengenai KKP Kepulauan Raja Ampat yang berlaku dan Tata Perilaku (Code of Conduct), Anda juga harus mengikuti pedoman umum sebagai berikut:

Masyarakat dan Budaya Lokal

  • Pelajarilah komunitas, adat istiadat dan budaya setempat. Hal ini akan menghindari kebingungan, perilaku tidak nyaman atau menyinggung, dan dapat membantu Anda dalam berinteraksi dengan anggota masyarakat.
  • Perhatikan hari-hari keagamaan berikut peribadatan terkait, dan hormatilah ekspresi keagamaan dari masyarakat setempat. Sebagai contoh, hari Minggu adalah hari yang penting di Raja Ampat, dan biasanya didedikasikan untuk gereja, beristirahat dan keluarga. Maka dari itu, jangan memaksakan aktivitas wisata pada hari Minggu.
  • Jangan membagikan permen, buku, pakaian, atau sumbangan lain secara langsung untuk anak-anak di desa, namun lakukanlah melalui organisasi non-pemerintah lokal yang akan mendistribusikannya secara tepat.
  • Pikirkanlah donasi yang Anda akan berikan. Sering terjadi bahwa barang-barang yang disumbangkan tidak tepat sehingga tidak dipergunakan. Hubungi operator maupun organisasi lokal terlebih dahulu untuk mendapatkan informasi mengenai kontribusi yang paling bermanfaat bagi komunitas lokal.
  • Mintalah izin terlebih dahulu sebelum mengambil foto; khususnya ketika Anda ingin mengambil foto anak-anak.

 

Lihat Budaya dan Warisan Budaya dan Masyarakat Lokal untuk informasi yang lebih terperinci mengenai masyarakat dan budaya di Raja Ampat.

Produksi & Pengelolaan Limbah

Ini adalah salah satu dampak lingkungan dari aktivitas wisata yang paling penting yang harus dikendalikan secara langsung oleh setiap individu. Saat ini tidak ada fasilitas pengelolaan limbah di pulau-pulau di Raja Ampat; pengelolaan limbah dan daur ulang masih terbatas di wilayah Waisai. Dalam ketiadaan fasilitas seperti ini, pengelolaan limbah seringkali dilakukan dengan membakar atau menimbun.

 

Solusi yang paling cepat dan sederhana adalah mengurangi limbah, khususnya plastik. Upaya-upaya sederhana di bawah ini dapat membantu membatasi kontribusi individual terhadap produksi limbah dan polusi:

  • Jangan membuang sampah sembarangan (hal ini sudah diatur dalam beberapa peraturan perundang-undangan)
  • Jangan membeli air minum, minuman bersoda, atau minuman apapun yang dikemas dalam botol plastik. Bawalah botol minum yang bisa digunakan kembali, dan lakukan isi ulang dari air yang dikemas dalam tempat yang bisa dipergunakan kembali juga, seperti galon.
  • Buang semua kemasan dari barang bawaan Anda sebelum tiba di Raja Ampat.
  • Bawalah tas belanja sendiri sehingga Anda dapat menghindari penggunaan kantong plastik sekali pakai.
  • Hindari membeli atau membuang barang apapun yang terbuat dari plastik di Raja Ampat maupun di Sorong. Jika Anda mengonsumsi/membeli barang yang mengandung plastik dan perlu membuangnya, sebaiknya Anda membawanya pulang; karena tidak ada fasilitas pengolahan sampah plastik di pulau-pulau di Raja Ampat.
  • Jangan membuang baterai, tidak ada cara maupun fasilitas untuk membuang lalu mengolahnya secara bertanggungjawab di Raja Ampat. Bawalah baterai Anda kembali ke rumah, dan buanglah dengan baik di sana.

Air Limbah & Polusi Kimia

Pulau-pulau di Raja Ampat bergantung pada air hujan dan air tanah yang tidak dapat diminum secara langsung. Dan seperti halnya di tempat lain di dunia, air adalah sumber daya berharga yang diperlukan untuk mendukung kehidupan maupun industri pariwisata yang sedang berkembang di Raja Ampat. Ikuti panduan di bawah ini untuk meminimalisir dampak negatif dari limbah cair dan polusi kimia.Pulau-pulau di Raja Ampat bergantung pada air hujan dan air tanah yang tidak dapat diminum secara langsung. Dan seperti halnya di tempat lain di dunia, air adalah sumber daya berharga yang diperlukan untuk mendukung kehidupan maupun industri pariwisata yang sedang berkembang di Raja Ampat. Ikuti panduan di bawah ini untuk meminimalisir dampak negatif dari limbah cair dan polusi kimia.

  • Menghemat air. Sebagian orang memiliki kecenderungan untuk mandi lebih lama saat berlibur. Cobalah untuk membatasi waktu mandi Anda.
  • Perhatikan produk-produk perawatan tubuh dan rambut yang Anda gunakan. Banyak contoh kasus dimana air limbah dari bak cuci dan kamar mandi mengalir langsung ke laut, atau melewati sistem sanitasi yang rusak, dan akhirnya berkontribusi terhadap polusi dan eutrofikasi.
  • Bawalah produk-produk perawatan tubuh yang ramah lingkungan.
  • Gunakanlah tabir surya yang ramah lingkungan. Salah satu bahan utama dalam tabir surya terbukti menyebabkan kerusakan pada polip terumbu karang

Kegiatan Menyelam, Snorkeling dan Kegiatan di Air Lainnya

Saat menyelam atau snorkeling di Raja Ampat, Anda akan berada di lingkungan laut yang sangat sensitif. Dalam menghadapi perubahan iklim global dan ancaman lingkungan lokal seperti polusi, sangat penting untuk membatasi atau meminimalisir dampak negatif dari aktivitas wisata melalui cara-cara sederhana di bawah ini:

 

  • Jangan menyentuh, mengejar atau mengganggu margasatwa.
  • Jangan memberi makan hewan laut.
  • Jangan berpartisipasi dalam kegiatan penangkapan/pelepasan hewan laut.
  • Jangan berjalan, menyentuh, atau melakukan perbuatan apapun yang mungkin merusak terumbu karang. Perhatikan posisi Anda saat menyelam dan snorkeling, atau aktivitas air lainnya, dan jangan pernah berjalan di atas terumbu karang
  • Jangan mengganggu satwa liar, memegang atau diam di atas terumbu karang, hanya untuk mendapatkan foto atau video.
 
Perbuatan-perbuatan yang mungkin merusak lingkungan laut merupakan pelanggaran terhadap peraturan KKP, dan bisa jadi merupakan pelanggaran atas peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.

 

Perilaku Wisata yang Baik Secara Umum

  • Jangan membeli atau mengonsumsi spesies yang terancam, dilindungi, atau spesies-spesies kunci (semisal penyu, ketam kenari, ikan karang)
  • Lakukan yang terbaik untuk mendukung operator wisata dan penyedia akomodasi yang benar-benar mempraktikkan pariwisata berkelanjutan sehubungan dengan pelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat setempat.
  • Dorong operator wisata dan usaha lokal untuk berpartisipasi dalam kegiatan yang lebih positif terhadap lingkungan, mulai dari menolak menggunakan sedotan plastik, kantong atau botol plastik jika ditawarkan, hingga berpartisipasi dalam bersih-bersih pantai.
  • Jika Anda melihat praktik-praktik yang berpotensi merusak lingkungan, atau praktik yang tidak berkelanjutan (seperti pembuangan limbah rumah tangga ke laut, kerusakan akibat jangkar kapal, atau perilaku berwisata yang buruk), segera beritahu operator Anda, atau hubungi kami dengan rincian dan bukti dari pengamatan Anda.
 
Pariwisata bisa menjadi, dan memang seharusnya menjadi, salah satu dampak positif dari upaya-upaya pengelolaan sumber daya alam hayati laut melalui Kawasan Konservasi Perairan (KKP) Kepulauan Raja Ampat. 

 

 Jika semua wisatawan bertindak secara bertanggungjawab, dan juga menuntut agar operator wisata juga menerapkan prinsip-prinsip keberlanjutan dalam praktik bisnisnya di Raja Ampat, maka keberagaman sumber daya alam hayati laut di Raja Ampat akan mampu untuk terus-menerus menyediakan jasa biologis, sosial-budaya, dan ekonomi bagi masyarakat lokal; termasuk makanan, mata pencaharian, dan kebahagiaan bagi banyak orang di masa sekarang maupun masa yang akan datang.